1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.
2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.
3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.
4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati
5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan
6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur
7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang
8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.
9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah
10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.
11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral
Macam-Macam Sabuk dalam SH TERATE beserta artinya
1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM
Sabuk polos atau hitam secara
mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah
siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan
Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH
Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah
siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate
dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
Sabuk
jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah
siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna
jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu
ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga
mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari
yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi
masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya.
Sabuk
hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa
yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna
keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di
harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun
berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn
mengutamakan ajaran SH Terate.
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”.
5. MORI
Mori dalam SH Terate adalah lambang,tanda,bendera, yang menyatakan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga Setia Hati Terate yang sah / yang sudah disahkan.
Mori berwarna putih melambangkan kesucian hati, dalam arti selalu berbuat kebajikan, tidak mempunyai sifat tercela, dan tidak mau pemiliki barang-barang-barang yang tidak sah / bukan miliknya. Warna putih juga melambangkan kepasrahan kita kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengenai panjang mori sebaiknya sakdedeg sakpengawe ( dapat dilebihi sedikit ) ini juga suatu lambang bahwa hendaknya cita-cita/kemauan kita harus diukur dengan kemampuan yang ada.
Mori harus disimpan di tempat yang bersih, rapi dan mudah dilihat, ini agar kita selalu teringat dan merasa terpanggil untuk berbuat baik dan berbudi luhur,Mori juga sebagai pengingat bahwa kita manusia pasti akan mengalami kematian.
banyak yg slh arti & penafsiran,banyak warga /KADHANG SETIA HATI(khususnya yg baru di kecer)yg
menganggap bahwa MORI adl semacam benda pusaka yg di kultuskan/di keramatkan,kadang ada yg menganggap bahwa MORI mempunyai yoni/ada penunggunya,saya tersenyum melihat & mendengar pernyataan ini,,,mari kita bahas bersama !!!
sebenarnya untuk apa kita di beri MORI saat kita di sahkan?Jwbannya singkat saja,untuk mengingatkan kita pada kematian,MORI bukan benda pusaka yg kita agungkan,mori pada intinya adalah sebagai sarana untuk selalu mengingat pada kematian.
Ada yg blg seperti ini
,” MORI JGN SAMPAI KENA
SINAR MATAHARI NANTI PENUNGGUNYA
PERGI,MORI JGN DI CUCI PAKAI SABUN NANTI
PENUNGGU MORI BS NGAMUK,MORI JGN DI
PERAS WAKTU NYUCI NANTI BADAN KITA BS
SKIT SEMUA KARENA KWALAT “
Pernyataan seperti itu sering sekali kita dengar dan jika kita memegang teguh pda pernyataan di atas,maka kita akan mencetak generasi pendekar SETIA HATI yg GOBLOK knp saya bilang seperti itu,krna kita terlalu fanatik pada suatu cerita yang belum tentu kebenarannya.skrg kita bahas satu persatu…
Kenapa mori tdk boleh di jemur di terik matahari?Sebenarnya bukan karena takut penunggunya kabur,tetapi yang di kwatir kain mori menjadi tipis & kaku,siapa bilang mori tidak boleh kena sinar matahari?di kwatirkan jika sering kena sinar matahari kain mori akan cepat rusak
Kenapa MORI tdk boleh di cuci memakai diterjen?Itu karena bisa membuat Mori menjadi kusam warnanya(bludak),mori akan pudar menjadi agak kekuningan,yang lebih parah lagi mori akan rusak.
Kenapa mencuci Mori tdk boleh diperes/diuntir?Sama jawabannya,kalau kita memeras kain terlalu keras maka kain itu akan sobek & terkoyak,perbolehkan saja kita seenaknya mencuci mori(disamakan dengan mencuci baju),tetapi alangkah lebih baiknya kita gunakan cara yg baik & Agar Tidak merusak mori kita.
Apakah mencuci mori harus setahun sekali & dilaksanakan pada bulan Muharam(suro) saja? Ini yg kadang membuat org seakan-akan harus mencuci mori pada bulan muharram,sebenanrnya ini salah kaprah,kenapa saya bilang salah,karena jika Mori terlalu sering dicuci sebenarnya akan semakin kotor dikarenakan getah dari bunga(kembang setaman)
,mori juga rapuh,tipis,& cepat sobek.maka sebaiknya mencuci mori klo sedang kotor saja & perlu diingat MENCUCI MORI BOLEH DI LAKSANAKAN PADA BULAN APA SAJA,BKAN HANYA BULAN SURO
.
Demikian penjelasan singkat mengenai mori pengesahan warga setia hati terate, semoga pengertian ini dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan pandangan negative bagi orang yang kurang mengerti arti mori pengesahan tersebut.